Minggu, 20 Mei 2012

Tetes Hujan

Hujan seperti tangis yang jujur
dan petang adalah senyum yang tak berpura – pura

kadang aku ingin menjadi langit biru
yang tak akan kau tafsir dalam keheningannya.

Petang di kotaku bersanding hujan yang tak terhitung
mungkinkah kau menebak cinta yang mengalir
ataukah menjelaga sampai batas waktu yang ditetapkan?
hujan untuk petang
adalah deskripsi cinta yang tak terikat oleh kata

Walau terkadang kau mengeja kata – kata yang tersembunyi
namun itulah hujan yang menggelincir di dinding hatimu
sebab kau tau
aku adalah penunggu petang di ujung jalan itu

Biarkan kau membaca dan mengartikan cintaku
karena cintaku adalah tetes hujan pada jendela hatimu
biarkan matahari berpikir akan mengeringkan basah di ruang hatimu
lantaran ia tidak tahu
sebenarnya ia keliru
namun yang perlu kau tahu,
“ aku selalu bermukim di kota cintamu!”



*dalam bingkai kenangan*di balik hujan

Tidak ada komentar: