Minggu, 03 Juni 2012
Ingin terlukiskan kembali
Malam ini begitu kelam tanpa hadir bintang yang berkerlip di balik awan hitam berselimut kabut pekat malam. Suara petir menggelegar menyambar seakan menampar hati yang kian menjadi lemah tak berdaya. Ingin rasanya aku abaikan itu semua seperti pepatah-pepatah yang selalu terdengar, “Biarkan Anjing menggonggong kafilah berlalu” .
“Tapi mereka adalah siapa, tak sanggup aku menentang mereka dengan cara yang berlebih dan kelewatan batas…!” bisikku dalam hati.
“ Aku bukan makhluk rendahan yang seperti mereka kira. Aku bukan manusia yang bodoh…!” Lirihku bergemuruh.
Aku masih punya akal pikiran yang sehat dalam memikirkan sesuatu. Begitu buruk dan hina dina jika aku masih berkukuh pada pendirianku. Mengapa dilema itu menyulitkan hidupku.
“Aku bersungguh – sungguh dalam meraih bintang benderangku…!” Seruku dalam senyap. Bukannya aku seperti ini karena mereka yang membuatku hingar bingar menyuarakan sesuatu. Aku tidak sanggup hidup seperti dalam bayang – bayang semu dalam selimut kabut malam pekat.
“ Mereka tak akan pernah paham dan mengerti apa yang ada di otakku saat ini.” Cetusku dalam hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar